ASUHAN KEBIDANAN
IV (PATOLOGI)
KEMBAR SIAM
Disusun
Oleh:
Kelompok
6
Dewi
parwati (11150232)
Ni
Made Sri Dewi (11150241)
Kadek
Indah Rahayu (11150257)
Astri
Habsary P(11150261)
Yunita
Arini(11150262)
Nining
warningsih (11150264)
Megan
Saves G. (10150223)
PRODY
D 3 KEBIDANAN
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
RESPATI YOGYAKARTA
2013
LANDASAN TEORI
Kejadian
kehamilan kembar terjadi kira – kira 1 diantara 80 kehamilan tapi perbandingan
ini tergantung pada bangsa; di jepang misalnya 1 : 155.Di beberapa negara
kejadian kehamilan ganda meningkat karena penggunaan clomiphen ialah semacam
obat perangsang ovulasi.
Jika
perbandnigan kehamilan kembar pada suatu bangsa 1 : 80 maka perbandingannya
untuk kehamilan ganda 3 adalah 1 : 802 dan untuk kehamilan ganda 1 : 803.
Kehamilan
kembar ada 2 macam :
a. Kehamilan
kembar 2 telur, kehamilan kembar dizygotik, kehamilan kembar fraternal : 2 buah
sel telur dihamilkan oleh 2 buah sel mani. Kedua sel telur dapat berasal dari 1
ovarium atau masing – masing dari ovarium yang berlainan.
b. Kehamilan
kembar 1 telur, kehamilan kembar monozygotic atau kehamilan kembar identik :
yang terjadi dari sebuah sel telur dan sebuah sel mani. Sel telur yang telah
dihamilkan itu, kemudian membagi diri dalam 2 bagian yang masing – masing
tumbuh menjadi anak.
Kehamilan
kembar 2 telur lebih sering diketahui dari pada kehamilan kembar 1 telur.
Frekuensi kehamilan 2 telur dipengaruhi oleh bangsa, keturunan paritas dan umur
ibu. Makin tua umur ibu dan makin tinggi paritasnya makin besar kemungkinan
anaknya kembar.
Sebaliknya
kehamilan kembar 1 telur tidak dipengaruhi oleh bangsa, keturunan, paritas dan
umur tapi oleh factor lingkungan, factor-faktor yang memperlambat pertumbuhan,
misalnya karena nidasi terlambat atau kekurangan zat asam. Kehamilan ganda 3
dapat terjadi dari 1,2, atau 3 buah sel telur.
Anatomi
plasenta dan selaput janin pada kehamilan kembar : pada kehamilan kembar 2
telur selalu ada 2 chorion dan 2 amnion dan plasenta 2 buah, tapi kadang –
kadang kedua plasenta bersatu karena pinggir – pinggirnya bertemu waktu tumbuh.
Kehamilan
kembar 1 telur biasanya mempunyai 2 chorion dan 2 amnion dan 1 plasenta. Kadang
– kadang terdapat 1 chorion dan 1 amnion atau jarang sekali 2 chorion dan 2
amnion. Semua ini tergantung pada saatnya pemisahan. Kalau pemisahan terjadi
sangat dini ialah pada stadium 8 – 12 sel maka mungkin terjadi 2 amnion, 2
chorion dan 2 plasenta.
Kalau
terjadi lebih lambat tapi sebelum hari ke 7 maka terjadi 1 chorion dan 2
amnion. Kalau pemisahan terjadi antara hari ke 7 dan hari ke 13 setelah
fertilisasi maka terjadi 1 chorion dan 1 amnion dan pemisahan sesudah hari ke
13 menghasilkan kembar siam.
Untuk
membedakan antara kehamilan kembar satu telur dan kehamilan kembar dua telur
dapat dijadikan pegangan :
Kehamilan kembar satu telur
|
Kehamilan kembar dua telur
|
Selalu sama jenis kelaminnya
rupanya mirip seperti(bayangan)
Golongan darah sama
Cap tangan dan kaki sama
Placenta 1, chorion 1, amnion 2 atau
placenta 1, chorion 1, amnion 1.
|
Jenis kelamin tidak sama.
Persamaan seperti adik dan kakak
Golongan darah tidak sama
Cap tangan dan kaki tidak sama.
Placenta 2, chorion 2, amnion 2.
|
Pada
kehamilan kembar satu telur ada anastomisis antara kedua peredaran darah, jadi
darah kedua janin bercampur. Anastomisis ini mungkin antara arteri dengan
arteri,vaena dengan vena atau arteri dengan vena.maka kalau jantung salah
seorang anak lebih kuat dari yang lain,jantung ini akan menguasai placenta dan
menjadi besar,sedangkan jantung lemah mengalami atrofi sehingga anak ini mati
atau terjadi anak yang janggal berupa segumpal daging yang disebut acardius
amorphous.
Anak
dengan jantung yang kuat mengakibatkan hydramnion karena pengeluaran air
kencingnya lebih banyak. Berat anak kembar pukul rata kurang dari anak tunggal.
Lama kehamilan kembar pukul rata juga lebih pendek dari kehamilan tunggal 37
minggu.
Kadang-kadang ada perbedaan yang cukup besar antara berat
badan kedua anak. Kita branggapan bahwa ini bukan disebabkan karena perbedaan
umur tapi keran perbedaan petumbuhan misalnya,karena seorang anak lebih banyak
mendapat makanan dari placenta dari pada anak yang lain.
Ahli-ahli
mengemukakan kemungkinan superfekundasi,iyalah fertilisasi dari ova pada waktu
yang berdekatan tapi tidak pada coitus yang sama dan superfoetasi iyalah
fertilisasi dari dua buah telur tapi tidak pada siklus yang sama.
Superfekundsi
dapat terjadi pada manusia, karena dalam perpustakaan diceritakan mengenai
seorang ibu kulit puith yang melahirkan anak kulit putih dan seorang anak
mulatto pada suatu persalinan anka kembar.
Kadang–kadang
salah seorang anak mati waktu kehamilan masih muda sedangkan anak satunya tumbuh
terus.anka yang mati ini tertekan antara dinding rahim dan selaput janin yang
hidup hingga terjadi foetus papyracens atau poitus compresus.
kembar siam : kalau pemisahan
terjadi lambat,, maka pemisahnya anak tidak sempurna dan terjadi kembar siam.
Kalau
kedua punggungnya berhubungan disebut
pygopagus,kalau perut berhubungan
disebut omhalopagus dan kalau
kepalanya berhubungan disebut
craniopagus. Kembar siam jarang menyebabkan dystocia karena pehubungannya
sangat elastic.
Diagnosa
Anamnesa
: pada anamnesa dapat diketahui adanya anak kembar dalam keluarga . umur dan paritas juga harus
diperhatikan.Ibu merasa bahwa perutnya lebih besar dari kehamilan biasa
dan pergerakan anak mungkin lebih sering terasa.Juga keluhan
subjektip lebih banyak : perasaan berat,sesak napas, bengkak kaki dan
lain-lain.
Inpeksi
: perut lebih besar dari kehamilan biasa
Palpasi :
Fundus
uteri lebih tinggi dari pada sesuai
dengan tuanya kehamilan. Traba tiga bagian besar atau lebih atau
teraba 2 bagian besar berdampingan . Pada tiap kehamilan dengan hydromnion harus diingat akan
kemungkinan kehamilan kembar.
Auskultasi
:
Terdengar
bunyi jantung pada 2 tempat yang sama jelasnya, apalagi kalau ada perbedaan
frekuensi , sekurang-kurangnya 10/menit dihitung pada saat yang sama. Juga electrocardiografi
dapat menentukan naka yang kembar.
Foto
rotgent :
Nampak
2 buah kerangka anak. Baiknya foto rotgen dibuat pada bulan kw VII agar rangka
janin Nampak dengan jelas.
Sonogram:
Dengan
sonogram kehamilan kembar sudah dapat didiagnosa sejak minggu ke 6 – 7.
Toucher
:
Mungkin
teraba kepala yang sudah masuk ke dalam rongga panggul sedangkan di atas
symphysis teraba bagian besar.
Penyulit
:
-
Hydramnion sering menyertai kehamilan
kembar
-
Adanya hydramnion meninggikan kematian
bayi mungkin karena hydramnion mengakibatkan
partus prematurus.
-
Toxaemia gravidarum lebih sering terjadi
pada kehamilan kembar dibandingkan dengan
kehamilan biasa.
-
Anaemia juga lebih banyak diketemukan
pada kehamilan kembar karena ibu kurang nafsu makan.
-
Partus prematurus selalu mengancam
kehamilan kembar rupa – rupanya karena regangan rahim yang berkelebihan.
Perawatan
kehamilan kembar
Mengingat
kemungkinan partus prematurus maka dianjurkan supaya ibu berhenti bekerja pada
minggu ke 28, pada kehamilan biasa istirahat kerja baru diberikan pada minggu
ke 34.
Perjalanan
yang jauh tidak diizinkan
Istirahat
harus cukup dan sedapat – dapatnya coitus ditinggalkan pada bulan 3 bulan
terakhir. Jika ternyata cervix sudah terbuka karena regangan yang berlebihan,
diusahakan untuk mempertahankan kehamilan dengan istirahat rebah. Mengingat
kemungkinan toxaemia gravidarum, makanan harus diperhatikan dan dianjurkan
makanan yang hanya sedikti mengadung garam : untuk menghindarkan sesak nafas,
dianjurkan makan dengan porsi – porsi yang kecil. Supaya peeklamsi lekas dapat
di diagnose, pemeriksaan antenatal harus lebih teliti, maka pasien harus lebih
sering memeriksakan diri. Untuk menghindari anemia secara rutin diberi garam
dan Hb diperiksa sekali 3 bulan.
Letak
anak pada kehamilan kembar bermacam – macam yang paling sering ialah :
1. Kedua
anak dalam letak kepala.
2. Seorang
anak dalam letak kepaladan seorang lagi dalam letak sungsang.
Kemungkinan
lain ialah :
3. Keduanya
dalam letak sungsang
4. Seorang
memanjng ; seorang melintang
5. Keduanya
melintang
Karena
anak kecil, mungkin juga terjadi letak muka atau presentasi majwmuk aialah
adanya anggota di samping kepala.
Pimpinan
persalinan
Seorang
wanita dengan kehamilan kembar, sebaiknya bersalin di rumah sakit, mengingat
penyuli – penyulit yang mungkin timbul pada persalinan kembar misalnya : partus
prematurus, placenta previa, toxaemia, prolapsus foeniculi, solution placenta,
perdarahan postpartum. Mungkin persalinan kembar memakan waktu sedikit lebih
lama dari persalinan tunggal.
Pimpinan
persalinan kembar kira – kira sama dengan pimpinan persalinan tunggal sampai
anak 1 lahir. Tali pusat anak 1 ini harus dijepit dengan teliti, karena mungkin
peredaran darah bersekutu hingga anak ke II dapat berdarah melalui tali pusat
anak yang pertama.
Segera
setelah anak 1 lahir ditentukan letak anak ke 2. Kalau anak ke 2 dalam letak
memangjang maka dipecahkan ketuban setelah his timbul kembali dan ditunggu
partus sponta. Kalau waktu toucher teraba tali pusat terkemuka dialkukan
ekstraksi atau versi dan ekstraksi.
Jika
anak kedua dalam letak lintang, maka dilakukan versi luar menjadi letak
memanjng dan selanjutnya ketuban dipecahkan kalau his sudah kelbali.
Setelah
anak pertama lahir, bunyi jantung anak kedua harus diperiksa dengan teliti,
mengingat kemungkinan solution placenta dan tali pusat menumbung.
Jika
anak kedua belumlahir ½ jam setelah anak pertama lahir maka anak ke 2
dilahirkan dengan persalinan buatan (forceps atau versi ekstraksi). Sikap ini
penting untuk mengurangi kematian anak. Jika anak 1 dilahirkan dengan
persalinan buatan maka anak ke 2 juga harus segera dilahirkan dengan persalinan
buatan juga.
Penyulit
mekanis yang dapat dijumpai pada kehamilan kembar walaupun jarang terjadi ialah
:
a. Turunnya
kedua bagian depan anak – anak bersamaan kedalam rongga panggul (collision,
impaction, compaction). Dalam hal ini bagian depan yang paling tinggi hendaknya
ditolak sedikit ke atas.
b. Kait
mengait dagu anak kalau anak 1 lahir dengan letak sungsang dan anak ke II
dengan letak kepala (interlocking). Pengaitan ini harus dilepaskan, kalau tidak
mungkin dilakukan section.
Segera
setelah anak II lahir diberi 10 satuan oxytocin im untuk mencegah perdarahan
postpartum. Fundus diperhatikan dan kalau perlu dilakukan massage. Segera
setelah ada tanda – tanda bahwa placenta lepas, placenta dilahirkan. Setelah
placenta lahir dapat diberi methergin dan kalau perlu infuse pitocin 10 satuan
dalam 500 cc glucose. Pada persalinan kembar selalu harus tersedia darah untuk
mengatasi perdarahan postpartum.
Refrensi
: obstetri patologi UNPAD
CONTOH KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN
NY ‘R’ UMUR 28 TAHUN G1P0A0AH0 UMUR KEHAMILAN 39+2 MINGGU
DENGAN KEMBAR SIAM
DI BPM KASIH BUNDA
KEBUMEN, JAWA TENGAH
No register : 2356
Tanggal masuk BPM : 27 Januari 2013
Dirawat diruang : Bersalin
I.
PENGKAJIAN Tanggal
:27 Januari 2013 Pukul: 06.00 WIB
A.
IDENTITAS
Ibu Suami
Nama
: Ny.
R Nama : Tn. S
Umur
: 28
tahun Umur
: 31 tahun
Suku
:
Jawa Suku : Jawa
Agama
:
Islam
Agama
: Islam
Pendidikan :
SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan :
IRT
Pekerjaan : Petani
Alamat : Jl. Jati 06/07 Kebumen
Alamat : Jl. Jati 06/07 Kebumen
B. Data Subyektif
1.
Alasan Datang
Ibu
mengatakan merasa kenceng-kenceng seperti mau melahirkan
2.
Keluhan Utama
Ibu
mengatakan merasa kenceng-kenceng teratur sejak jam 03.00 wib dan mengeluarkan
lendir darah.
3.
Riwayat menstruasi
Menarce : 13 tahun Siklus : 28 hari
Lamanya : 7 hari Teratur : Ya
Sifat
darah : Cair Keluhan : Tidak ada
4. Riwayat
Perkawinan
Status pernikahan : Sah Menikah
ke : Satu
Lamanya : 3 tahun Usia menikah : 25 tahun
5. Riwayat
Obstetri : G 1P0 A0 Ah0
Hamil
Ke
|
Persalinan
|
Nifas
|
|||||||
Tgl
|
UK
|
Jns
Persalian
|
Penolong
|
Komp
|
JK
|
BB
lahir
|
Laktasi
|
Komp
|
|
1.
|
Hamil ini
|
||||||||
6.
Riwayat
kontrasepsi yang digunakan
No.
|
Jenis
Kontrasepsi
|
Pasang
|
Lepas
|
||||||
Tgl
|
Oleh
|
Tempat
|
Keluhan
|
Tgl
|
Oleh
|
Tempat
|
Alasan
|
||
Ibu mengatakan belum pernah
menggunakan alat kontrasepsi jenis apapun
|
|||||||||
7.
Riwayat
Kehamilan Sekarang
a. HPM
: 22 April 2012 HPL : 29-1-2013
b. ANC
pertama umur kehamilan : 6 minggu
c. Kunjungan
ANC
Trimester
I
Frekuensi : 2x, Tempat : BPM Oleh : Bidan
Keluhan : mual muntah
Terapi : asam folat, B6
Trimester
II
Frekuennsi : 4x, Tempat : BPM Oleh
: Bidan
Keluhan : Tidak ada
Terapi : Vit C, tablet
Fe
Trimester
III
Frekuensi : 5x, Tempat: BPM Oleh
:Bidan
Keluahan : Sakit punggung
Terapi : Tablet Fe,
vit.C, kalk
d. Imunisasi
TT
TT1 tanggal : 30 oktober 2010
TT2
tanggal : 25 Mei 2012
TT3
tanggal : 20 November 2012
e. Pergerakan
Janin Selama 24 Jam (Dalam Sehari)
Ibu
mengatakan merasakan pergerakan janin lebih dari 10x dalam sehari
8.
Riwayat
Kesehatan
a. Penyakit
yang pernah / sedang diderita (menular, menurun,dan menahun)
Ibu
mengatakan tidak pernah /tidak sedang menderita penyakit menular(HIV,Hepatitis,
TBC), menurun (DM, jantung, hipertensi), manahun (jantung, ginjal)
b. Penyakit
yang pernah / sedang diderita keluarga (menular, menurun dan menahun)
Ibu
mengatakan baik dari keluraga ibu maupun suami tidak sedang / pernah menderita
penyakit menular (HIV,hepatitis,TBC), menurun(DM,Hipertensi, jantung) dan
manahun (jantung, ginjal)
c. Riwayat
keturunan kembar
Ibu
mengatakan memiliki riwayat keturunan kembar
d. Riwayat
operasi
Ibu
mengatakan tidak memiliki riwayat operasi
e. Riwayat
alergi obat
Ibu
mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat
9.
Pola
Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
a. Pola
nutrisi
Makan
Frekuensi
: 3x/hari porsi : 1 piring
Jenis :
nasi, sayur, lauk pantangan
: tidak ada
Keluhan
: tidak ada
Minum
Frekuensi
: 5- 6x/hari porsi : 1 gelas
Jenis :
air putih pantangan
: tidak ada
Keluhan
: tidak ada
b.
Pola
Eleminasi
BAB
Frekuensi :1x/hari konsistensi
: lembek
Warna :kuning keluhan
: tidak ada
BAK
Frekuensi : 5-6 x/hari konsistensi
: cair
Warna : kuning jernih keluhan
: tidak ada
c.
Pola
Istirahat
Tidur Siang
Lama : 1-2 jam/hari keluhan : tidak ada
Tidur Malam
Lama : 7-8 jam/hari keluhan
: tidak ada
d.
Personal
hygiene
Mandi : 2 x/hari Ganti
Pakaian : 2x/hari
Gosok gigi : 2 x/hari Mencuci
Rambut : 3 x/minggu
e.
Pola
Seksualitas
Frekuensi : 2x/ minggu Keluhan : tidak ada
f.
Pola
aktifitas (terkait kegiatan fisik, olah raga)
Ibu mengatakan melakukan kegiatan
sebagai IRT seperti mencuci, menyapu,memasak dan mengepel.
g.
Pola
pemenuhan kebutuhan terakhir
Makan, tanggal
26 Januari 2013, Jam20.00WIB, Jenis:nasi
sayur,lauk
Minum, tanggal 27Januari 2013 , Jam 05.00 WIB, Jenis : air
putih dan Teh
BAK, tanggal 27 Januari 2013, Jam 04.00 WIB
BAB, tanggal 26 Januari 2013, Jam 21.00 WIB
Istirahat / tidur, tanggal 26 Januari 2013 , lama 4 jam
10. Kebiasaan
yang mengganggu kesehatan (merokok, minum jamu, minuman beralkoho)
Ibu
mengatakan tidak memiliki kebiasaan yang mengganggu kesehatan seperti merokok,
minum jamu, dan minuman beralkohol
11. Psikososialspiritual
(persiapan menghadapi proses persalinan)
-
Ibu mengatakan senang karena akan segera
melahirkan bayinya
-
Suami dan keluarga sangat mendukung
proses persalinan ini
-
Ibu menjalin silaturahmi dengan tetangga
sekitar
-
Ibu rajin ibadah sholat 5 waktu
-
Ibu mengikuti kegiatan PKK di desanya
12. Pengetahuan
ibu (tentang kehamilan, persalinan,dan laktasi)
-
Ibu
mengatakan sudah mengetahui tentang kehamilannya
-
Ibu
mengatakan belum mengetahui proses persalinan
-
Ibu
mengatakan belum menegatahui masa nifas dan laktasi
C. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan
umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Status Emosional : stabil
Tanda Vital Sign :
Tekanan
Darah : 120/80 Mmhg Nadi : 80 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit Suhu : 36,70C
Berat Badan
sebelum hamil: 50 Kg Tinggi Badan : 160 cm
setelah hamil : 65 kg
2. Pemeriksaan
fisik
Kepala : mesocepal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
massa/benjolan
Rambut : lurus, hitam,tidak ada ketombe, rambut tidak rontok
Muka :tidak ada odema, tidak bekas luka, tidak ada cloasma
gravidarum
Mata : simetris, tidak ada secret, sklera putih,
konjungtiva merah muda, tidak ada tanda infeksi
Hidung
: mancung, tidak ada secret,
bersih, tidak ada pernapasan cuping hidung
Mulut : bibir lembap, bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada
caries gigi, tidak ada infeksi
Telinga : simetris, bersih tidak ada serumen, adanya lubang
telinga, tidak ada tanda infeksi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe,
paratiroid, dan vena jugularis
Dada : simetris, tidak ada massa, tidak ada retraksi dinding
dada, tidak ada wheezing
Payudara : simetris, bersih, tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan,
puting susu menonjol, kolostrum sudah keluar
Abdomen : tidak ada bekas luka operasi, ada linea nigra dan striae
gravidarum
Palpasi
Leopod
Leopod I : TFU setinggi PX, bagian fundus teraba 2 bagian besar
bulat,lunak,tidak melenting.
Leopod II : pada bagian kiri perut ibu teraba keras, memanjang, seperti
papan (punggung) dan bagian – bagian kecil (ekstermitas), dan pada bagian kanan
perut ibu teraba keras, memanjang, seperti papan (punggung) dan bagian kecil –
kecil (ekstermitas)
Leopod III : pada bagian terbawah janin teraba 2 bagian besar bulat, keras,
melenting (kepala)
Leopod IV : kedua jari tangan dapat
bertemu ( konvergen) kepala belum masuk panggul
Palpasi supra pibic :
penurunan kepala 5/5
Osborn test :
-
TFU menurut Mc.
Donald : 40 cm TBJ : (40-12) x 155 = 4340 gram
His : 2x tiap 10 menit
lamanya 20 detik
Auskultasi DJJ :terdengar 2 DJJ di 2 tempat yang berbeda,puctum maksimum
perut ibu kiri 138x/menit dan kanan perut ibu 140x/menit
Ekstermitas
atas : simetris, jumlah jari
lengkap, tidak ada odema, kuku merah muda, pergerakan aktif
Ekstermiats
bawah : simetris, jumlah jari lengkap,
tidak ada odema, kuku merah muda, pergerakan aktif, reflek patella (+)
Genetalia
luar : bersih, tidak oedem,
tidak ada varises, ada pengeluaran lendir darah, tidak ada tanda – tanda
infeksi
Anus
: adanya lubang
anus, tidak hemoroid
Pememriksaan
panggul (bila perlu) : tidak dilakukan
Tanggal:
27 Januari 2013 ,jam : 06.03 WIB
Pemeriksaan dalam :
Indikasi : Kenceng-kenceng teratur, keluar lendir darah
Tujuan : untuk mengetahui pembukaan sudah lengkap atau belum
Hasil
: vagina uretra tenang, porsio
tebal, pembukaan 3 cm, presentasi kepala, kepala turun di hodge I, selaput
ketuban (+), stld (+).
3. Pemeriksaan
penunjang Tanggal : - Jam : -
Tidak ada
4. Data
penunjang
Hasil USG, kembar siam (foto USG
terlampir)
Hasil laboratorium, HB 11,5 gram
II.
INTERPRETASI DATA
a. Diagnosa kebidanan
Seorang
ibu Ny ‘’R’’ umur 28 tahun G1P0A0AH0 umur kehamilan 39+2 minggu
inpartu kala 1 fase laten dengan kembar siam
Data
Dasar :
DS :
- Ibu mengatakan berumur 28 tahun
- Ibu mengatakan ini kehamilan pertama
- Ibu mengatakan belum pernah
keguguran
- Ibu mengatakan HPHT tanggal 22 april
2012
- Ibu mengatakan merasa kenceng-
kenceng teratur sejak jam 03.00 wib dan keluar lendir darah
DO :
- KU : Baik S :
36,70 C
-
TD
: 120/80 mmHg R : 20x/menit
-
N : 80x/menit
- Palpasi Leopold :
Leopold I : TFU setinggi PX, bagian fundus teraba 2 bagian besar bulat,lunak,tidak
melenting.
Leopod II : pada bagian kiri perut ibu teraba keras, memanjang, seperti
papan (punggung) dan bagian – bagian kecil (ekstermitas), dan pada bagian kanan
perut ibu teraba keras, memanjang, seperti papan (punggung) dan bagian kecil –
kecil (ekstermitas)
Leopod III : pada bagian terbawah janin teraba 2 bagian besar bulat, keras,
melenting (kepala)
Leopod IV : kedua jari tangan dapat
bertemu ( konvergen) kepala belum masuk panggul
-
His : 2x tiap 10 menit lamanya 20 detik
-
DJJ : terdengar 2 DJJ di 2 tempat yang
berbeda,puctum maksimum perut ibu kiri 138x/menit dan kanan perut ibu
140x/menit
-
TFU : 40 cm TBJ
: 4340 gram
-
Pemeriksaan
dalam : vagina uretra tenang, porsio tebal, pembukaan 3 cm, presentasi kepala,
kepala turun di hodge I, selaput ketuban (+), stld (+).
b. Masalah
Ibu
cemas dengan keadaannya
Data
Dasar :
Ibu terlihat gelisah
III.
IDENTIFIKASI DAN ANTISIFIASI
DIAGNOSA POTENSIAL
Gawat
janin
IV.
TINDAKAN SEGERA
a. Mandiri
Memasang
oksigen 3- 4 liter
b. Kolaborasi
Tidak
ada
c. Merujuk
Merujuk
ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai
V.
PERENCANAAN Tanggal
: 27 januari 2013 Pukul : 06.05 WIB
1. Beritahu ibu dan keluarga tentang
hasil pemeriksaan
2. Beritahu ibu dan kelurga tentang
kembar siam
3. Ajarkan ibu dan keluarga cara
relaksasi
4. Berikan ibu nutrisi
5. Beritahu ibu dan keluarga akan
dilakukan rujukan dan lakukan inform concent
6. Pasang infus
7. Observasi keadaan ibu dan janin
selama rujukan
VI.
PELAKSANAAN Tanggal
: 27 januari 2013 Pukul : 06.10 WIB
1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan, bahwa keadaan ibu dan janin
baik,TD 120/80 mmHg,N : 80x/ menit, R: 20x/menit, S : 360 C, DJJ puki
ibu 138x/menit,puka ibu 140x/menit, pembukaan 3 cm,
2. Memberitahu ibu dan keluarga tentang
kembar siam yaitu anak kembar yang kembar organ tubuh keduanya bersatu.
3. Mengajarkan ibu dan kelurga cara
relaksasi yaitu dengan miring ke kiri, dan menarik nafas dari mulut dan
mengeluarkan dari hidung.
4. Memberikan ibu nutrisi yaitu makan
dan minum di sela – sela his
5. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa
akan dilakukan rujukan dan kelurga sudah menyetujuinya.
6. Memasang infuse RL 20tts/menit
7. Melakukan observasi selama rujukan
VII.
EVALUASI Tanggal : 27 januari 2013 Pukul
: 06.15 WIB
1. Ibu sudah mengetahui tentang keadaan
dirinya sekarang setelah mendengar penjelasan dari bidan
2. Ibu sudah mengetahui tentang keadaan
janinnya
3. Ibu suddah bisa melakukan relaksasi
4. Ibu sudah diberikan nutrisi
5. Kelurga sudah menyetujui inform
concent
6. Infuse sudah terpasang
7. Obsevasi telah dilakukan