BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Periode pascapartum adalah masa dari kelahiran plasenta
dan selaput janin (menandakan akhir periode intrapartum) hingga kembalinya
traktus reproduksi wanita pada kondisi tidak hamil.Ingat bahwa perubahan ini
adalah pada kondisi tidak hamil,bukan kondisi prahamil, seperti yang sering
dikatakan.Kondisi organ pra hamil hilang selamanya.Paling cocok mencolok setelah
pertama kali hamil dan melahirkan,tetapi juga pada setiap kehamilan selanjutnya
(varney’s midwiferi.2004).
Periode ini juga disebut puerpirium,dan wanita yang
mengalami puerperium disebut puerpera. Periode pemulihan pascapartum berlangsung
sekitar enam minggu (varney’s midwiferi.2004).
Seorang wanita dapat meninggal karena persalian pasca
persalinan dalam waktu 1 jam setelah melahirkan oleh karena itu penilaian dan
penatalaksanaan yang cermat selama kala III dan kala IV persalinan sangat
penting.Memperkirakan kehilangan darah hanyalah salah satu cara untuk menilai kondisi
ibu setelah melahirkan. Upaya yang lebih penting adalah dengan memeriksa ibu
secara berkala dan lebih sering selama kala IV dan menilai kehilangan darahya
dengan cara memantau tanda vital,mengevaluasi kondisi terkini,memperkirakan
jumlah perdarahan lanjutan dan menilai tonus uterus.
Sebagian besar kejadian kesakitan dan kematian ibu yang
disebabkan oleh perdarahan pasca persalian dan terjadi dalam 4 jam pertama
setelah kelahiran bayi. Karena itu penting sekaliuntuk memantau ibu secara
ketat segera setelah setiap tahapan atau kala persalian diselesaikan.Jika
tanda-tanda vital dan tonus uterus masih dalam batas normal selama 2 jam
pertama pasca persalian,mungkin ibu tidak akan mengalami perdarahan pasca
persalinan.
Perawatan masa nifas mencakup berbagai aspek dari
pengaturan dalam mobilisasi, anjuran untuk kebersihan diri,pengaturan diet,pengaturan
miksi dan defekasi,perawatan payudara (mammae) yang ditujukan terutama untuk
kelancaran pemberian air susu ibu guna pemenuhan nutrisi bayi,dll.
1.2 Tujuan
1.2.1
Tujuan
umum
Dapat menerapkan Asuhan Kebidanan pada Ny “U” P 2 A 0 Ah
2
1.2.2
Tujuan
khusus
Dalam memberikan Asuhan Kebidanan pada Ny “U” P2 A0 Ah 2
diharapkan mampu :
1.
Melakukan
pegkajian data
2.
Mengidentifikasi
diagnosa masalah dan kebutuhan
3.
Menentukan
antisipasi maslah potensial
4.
Menetukan
antisipasi tindakan segera
5.
Menyusun
dan mengembangkan rencana Asuhan Kebidanan
6.
Melaksanakan
Asuhan Kebidanan
7.
Mengevaluasi
hasil Asuhan Kebidanan sesuai dengan rencana yang ditetapkan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian masa nifas
Masa nifas atau puerperium adalah masa sesudah persalinan
yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu
(obstetri fisiologi,unpad.1983).
Periode pascapartum adalah masa dari kelahiran plasenta
dan selaput janin (menandakan akhir periode intrapartum) hingga kembalinya
traktus reproduksi wanita pada kondisi tidak hamil (varney’s midwifery.2003).
Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.Masa nifas
berlangsung selama kira-kira 6 minggu (pelayanan kesehatan maternal dan
neonatal.2010).
2.2
Tahapan-tahapan masa nifas
Masa nifas dibagi menjadi 3 bagian,yaitu:
1.
Puerperium
dini,yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.
2.
Puerperium
intermedial,yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalis yang lamanya 6-8
minggu.
3.
Remote
puerperium,yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama
bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi.
2.3
Perubahan yang terjadi pada masa nifas
Involusi
rahim
Setelah plasenta lahir uterus merupakan alat keras,
karena kontraksi dan retraksi otot-ototnya. Fundus uteri ± 3 jari di bawah
pusat. Selama 2 hari berikutnya, besarnya tidak seberapa kurnag,tetapi sesudah
2 hari ini uterus mengecil dengan cepat,sehingga pada hari ke 1 tidak teraba
lagi dari luar.
Setelah minggu 6 tercapai lagi ukurannya yang normal.
Sesudah plasenta lahir beratnya rahim 1000 gr, seminggu kemudian500 gr, 2
minggu postpartum 375 gr. Dan pada akhir puerperium 50 gr.
Involusi terjadi karena masing-masing sel menjadi lebih
kecil, karena cytoplasmanya yang berlebihan dibuang. Involusi disebabkan oleh
proses autolysis, pada mana zat protein dinding rahim dipecah,diabsorbsi dan
kemudian dibuang dengan air kencing.
Sebagai bukti dapat dikemukakan bahwa kadar notrogen
dalam air kencing sangat tinggi. Plepasan plasenta dan selaput janin dari
dinding rahimterjadi pada stratum spingiosum bagian atas.
Setelah 2-3 hari tampak bahwa lapisan atas dari stratum
spongiosum yang tinggal menjadi nekrotis, sedangkan lapisan yang bawahnya yang
berhubungan dengan lapisan otot terpelihara dengan baik. Bagian yang nekrotis
dikeluarkan dengan lochea, sedangkan lapisan yang tetap sehat menghasilakn
endometrium yang baru. Efitel baru terjadi dengan proliferasi sel-sel kelenjar,
sedangkan stroma baru dibentuk dari jaringan ikat diantara kelenjar-kelenjar
Perubahan-perubahan normal pada uterus selama postpartum dapat dilihat di
bawah ini:
Perubahan Uterus Masa Nifas
Involusi
Uteri
|
TFU
|
Berat Uterus
|
Diameter
Uterus
|
Palpasi
cervix
|
Placenta lahir
|
Setinggi pusat
|
1000 gr
|
12,5 cm
|
Lembut/
Lunak
|
7 hari
|
Pertengahan antara simpisis dan
pusat
|
500 gr
|
7,5 cm
|
2 cm
|
14 hari
|
Tidak teraba
|
350 gr
|
5 cm
|
1 cm
|
6 minggu
|
Normal
|
60 gr
|
2,5 cm
|
Menyempit
|
involusi
tempat plasenta
setelah persalinan, tempat plasenta merupakan tempat
dengan permukaan kasar, tidak rata dan kira-kira sebesar telapak tangan. Dengan
cepat luka ini mengecil, pada akhir minggu ke 2 hanya sebesar 3-4 cm dan pada
akhir nifas 1-2 cm. Penyembuhan luka
bekas plasenta khas sekali.
Pada permulaan nifas bekas plasenta mengandung banyak
pembuluh darah besar yang tersumbat oleh throbus. Biasanya luka yang demikian
sembuh dengan menjadi parut, tetapi luka bekas plasenta tidak meninggalkan
parut. Hal ini disebabkan karena luka ini sembuh dengan cara yang luar biasa,
ailah dilepaskan dari dasarnta dengan pertumbuhan endometrium baru di bawah
permukaan luka. Endometrium ini tumbuh dari pinggir luka dan juga dari sisa-sisa
kelenjar pada dasar luka.
Perubahan
pada servix dan vagina
Beberapa hari setelah persalianan, ostium externum dapat
dalalui oleh 2 jari, pinggir-pinggirnya tidak rata tetapi retak-retak karena
robekan dalam persalianan. Pada akhir minggu pertama hanya dapat dilalui oleh 1
jari saja, dan lingkaran retraksi
berhubungan dengan bagian atas dari canalis servikalis. Pada cervix terbentuk
sel-sel otot baru. Karena hyperplasi ini dan karena retraksi dari cervix,
robekan cervix menjadi sembuh. Walaupun begitu, setelah involusi selasai,
ostium externum tidak serupa dengan keadaannya sebelum hamil ,pada umunya
ostium externum lebih besar dan tetap ada retak-retak dan robekan-robekan pada
pinggirnya, terutam pada pinggir sampingnya. Oleh robekan kesamping ini
terbentuk bibir depan dan bibir belakang dari cervix.
Vagina yang sangat diregang waktu persalianan, lambat
laun mencapai ukuran-ukurannya yang normal. Pada minggu ke 3 postpartum rugae
mulai nampak kembali.
Perubahan
ligamen
Setelah bayi lahir, ligamen dan diafragma pelvis fasia
yang meregang sewaktu kehamilan dan saat melahirkan, kembali seperti sedia
kala. Salah satu perubahan ligamenyang dapat terjadi pasca melahirkan anatara
lain: ligamentum rotundum menjadi kendor yang mengakibatkan letak uterus
menjadi retrofleksi.
Lochea
Involusi uterus menyebabkan lapisan luar desidua yang
mengelilingi situs plasenta menjadi bekrotik. Desidua yang mati akan keluar
bersama dengan sisa cairan. Pencampuran antara darah dan desidua inilah yang
dinamakan lochea.
Macam – macam lochea
1.
Lochea
rubra:keluar hari ke 1-3,warnanya merah kehitaman,ciri-cirinya terdiri dari sel
desidua,vernikscaseosa,rambut lanugo,sisa mekonium dan sisa darah.
2.
Lochea
sanguilenta : keluar hari 3-7, warnanya putih bercampur merah,ciri-cirinya sel
darah bercampur lendir.
3.
Lochea
serosa : keluar hari 7-14, warnanya kekuningan /kecoklatan, ciri-cirinya lebih
sedikit darah dan lebih banyak serum, juga terdiri dari leukosit dan robekan
laserasi plasenta.
4.
Lochea
alba : > 14 hari, warnanya putih, ciri-cirinya mengandung leukosit, selaput
lendir serviks dan serabut jaringan yang mati.
5.
Lochea
purulenta : lochea yang bercampur dengan nanah
6.
Lochiotosis
: lochea yang keluarnya tidak lancar
Perubahan
tanda-tanda vital
Tekanan Darah
Segera setelah melahirkan,banyak wanita mengalami
peningkatan sementara tekanan darah sistolik dan diastolik, yang kemabli secara
spontan ke tekanan darah sebelum hamil, selama beberapa hari.
Suhu
Suhu maternal kembali normal dari suhu yang sedikit
meningkat selama periode intrapartum dan stabil dalam 24 jam pertama
pascapartum.
Nadi
Denyut nadi yang meningkat selama persalinan akhir,
kembali normal setelah beberapa jam pertama pascapartum. Hemoragi, demam selama
persalinan, dan nyeri akut atau persisten dapat memepengaruhi proses ini.
Apabila denyut nadi diatas 100 selama puerperium, hal tersebut abnormal dan
mungkin menunjukkan adanya infeksi atau hemoragi pascapartum lambat.
Pernapasan
Fungsi pernafasan kembali pada rentang normal wanita
selama jam pertama pascapartum. Napas pendek, cepat,atau perubahan lain
memerlukan evaluasi adanya kondisi-kondisi seperti kelebihan cairan,eksaserbasi
asma, dan embolus paru.
Perubahan
sistem pencernaan
Biasanya ibu mengalami obstipasi setelah melahirkan anak. Hal ini
disebabkan karena pada waktu melahirkan alat pencernaan mendapat tekanan yang
menyebabkan colon menjadi kosong, pengeluaran cairan yang berlebihan pada
waktu persalinan (dehidrasi), kurang makan, haemorrhoid, laserasi jalan lahir.
Supaya buang air besar kembali teratur dapat diberikan diet atau makanan yang
mengandung serat dan pemberian cairan yang cukup.
Perubahan sistem perkemihan
Hendaknya buang air kecil dapat dilakukan sendiri secepatnya. Kadang-kadang
puerperium mengalami sulit buang air kecil, karena sfingter uretra ditekan oleh
kepala janin dan spasme oleh iritasi muskulus sphingter ani selama persalinan,
juga oleh karena adanya edema kandung kemih yang terjadi selama persalinan.
Perubahan endokrin
Selama proses kehamilan dan persalinan terdapat perubahan pada sistem
endokrin, terutama pada hormon-hormon yang berperan dalam proses tersebut.
1)
Oksitosin
2)
Prolaktin
3)
Hipotalamik
Pituitary Ovarium
Estrogen dan progesteron
Perubahan sistem hematologi dan kardiovaskuler
Leukositosis adalah meningkatnya jumlah sel-sel darah putih sampai sebanyak
15.000 selama masa persalinan. Leukosit akan tetap tinggi jumlahnya selama
beberapa hari pertama masa postpartum.
Kebutuhan dasar masa nifas
a)
Nutrisi dan
cairan
Pada masa nifas diet perlu dapat
perhatian yang serius, karena dengan nutrisi yang baik dapat mempercepat
penyembuhan inu dan sangat mempengaruhi susunan air susu. Diet yang diberikan
harus bermutu,bergizi tinggi, cukup kalori, tinggi protein, dan banyak
mengandung cairan.
b)
Ambulasi
Ambulasi
dini (early ambulation) ialah kebijaksanaan agar secepat mungkin bidan
membimbing ibu postpartum bangun dari tempat tidurnya dan membimbing ibu
secepat mungkin untuk berjalan.
c)
Eliminasi
1)
Buang Air Kecil
Ibu diminta buang air kecil (miksi) 6 jam postpartum. Jika dalam 8 jam
postpartum belum dapat berkemih atau sekali berkemih belum melebihi 100 cc,
maka dilakukan kateterisasi.
2)
Buang Air Besar
Ibu postpartum diharapkan dapat buang air besar (defekasi) setelah hari
kedua postpartum. Jika hari ketiga belum juga BAB, maka perlu diberi obat pencahar
per oral atau per rektal.
d)
Personal
hygiene
Pada masa postpartum, seorang ibu angat rentan terhadap infeksi. Oleh
karena itu, kebersihan diri sangat penting untuk mencegah terjadinya infeksi.
Kebersihan tubuh, pakaian, tempat tidur, dan lingkungan sangat penting untuk
tetap dijaga.
e)
Istirahat dan
tidur
f)
Aktifitas
seksual
2.4 Frekuensi Kunjungan Masa Nifas
Kunjungan
|
Waktu
|
Tujuan
|
1
|
6-8 jam setelah persalinan
|
-
Mencegah
perdarahan masa nifas karena atonia uteri
-
Mendeteksi
dan merawat penyebab lain perdarhan; rujuk jika perdarahan berlanjut
-
Pemberian ASI
awal
-
Melakukan
hubungan antara ibu dan bayi baru lahir
-
Menjaga bayi
tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi
-
Jika petugas
menolong persalinan, ia harus tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2
jam pertama setelah kelahiran, atau sampai ibu dan bayidalam keadaan stabil.
|
2
|
6 hari setelah persalinan
|
-
Memastikan
involusi uterus berjalan normal: uterus berkontraksi, fundus di bawah
umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal.
-
Memastikan
ibu menyusui dengan baik dan tak memperlihatkan tanda-tanda penyulit
-
Memberikan
konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap
hangat dan merawat bayi sehari-hari
|
3
|
2 minggu setelah persalinan
|
-
Sama seperti
di atas (6 hari setelah persalinan)
|
4
|
6 minggu setelah persalinan
|
-
Menanyakan
pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ia atau bayi alami
-
Memberikan
konseling untuk KB secara dini
|
BAB
III
CONTOH
KASUS
ASUHAN
KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NORMAL
Ny
“U” P 2 A 0 Ah 2 masa nifas hari ke 1
DI
BPS LATIFAH
No. Register :
201256
Masuk RS/PKM/BPM Tanggal/Pukul : 15-9-2012
Dirawat di ruang :
bersalin
I.
PENGKAJIAN
DATA, Tanggal/Pukul : 16-9-2012, Oleh : Bidan
Rina
A.
Data
Subjektif
1.
Biodata Ibu Suami
Nama : Ny”U” Tn”M”
Umur :
23 tahun 27
tahun
Agama : Islam
Islam
Suku/bangsa :
Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA D.3
Manajemen Informatika
Pekerjaan : IRT Wira
Swasta
Alamat :Sleman,Yogyakarta Sleman,Yogyakarta
2.
Alasan
datang/dirawat
Ibu menegatakan baru selesai melahirkan
3.
Keluhan
utama
Tidak ada
4.
Riwayat
menstruasi
Menarche : 15 tahun Siklus :
28 hari
Lama : 7
hari Teratur : Teratur
Sifat darah : Cair Keluhan :
Tidak Ada
5.
Riwayat
perkawinan
Status perkawinan : Sah Menikah ke : pertama
Lama : 3 tahun Usia menikah pertama kali:20 tahun
6.
Riwayat
obstetrik : P2 A0 Ah2
Hamil ke
|
Persalinan
|
Nifas
|
|||||||
Tanggal
|
Umur kehamilan
|
Jenis persalinan
|
Penolong
|
Komplikasi
|
JK
|
BB lahir
|
Laktasi
|
Komplikasi
|
|
1
|
2010
|
Aterm
|
Spontan
|
bidan
|
-
|
Laki-laki
|
3200 gr
|
ASI
|
-
|
2
|
2012
|
Aterm
|
Spontan
|
bidan
|
-
|
perempuan
|
3500 gr
|
ASI
|
-
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7.
Riwayat
kontrasepsi yang digunakan
No
|
Jenis kontrasepsi
|
Pasang
|
Lepas
|
||||||
tanggal
|
oleh
|
Tempat
|
keluhan
|
tanggal
|
oleh
|
tempat
|
Alasan
|
||
1
|
Suntik
|
2011
|
bidan
|
Bps
|
-
|
2012
|
bidan
|
bps
|
Ingin hamil
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8.
Riwayat
persalinan
Tanggal/jam : 15-9-2012/08.00
WIB
Tempat persalinan : BPS Latifah
Jenis persalinan : normal/spontan
Penolong : bidan
Komplikasi : tidak ada
9.
Keadaan
bayi baru lahir
Lahir tanggal/jam :
15-9-2012/ 10.00 WIB
Masa gestasi : 40 minggu
Jenis kelamin : perempuan
BB/PB lahir : 3500
kg/45 cm
Pola
tidur : 16
jam /hari
Pola Nutrisi
Frek. menyusu : tidak terjadwal
Durasi : 15
menit
Keluhan : tidak
ada
Pola eliminasi
BAK : 10
x kali/ hari,
Konsistensi : cair
Warna : kuning jernih
Bau : khas urine
BAB : 2 kali /hari,
Konsistensi :
lunak
Warna : hijau
kekuningan
Bau
: khas
feses
10.
Riwayat
Post partum
Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a.
Nutrisi
Makan Minum
Frekuensi :
3x sehari Frekuensi : 6x sehari
Jenis :
nasi,sayur lauk Jenis : air putih,teh
Porsi :
1 piring Porsi :
1 gelas
Pantangan :tidak ada Pantangan : tidak ada
Keluhan :
tidak ada Keluhan : tidak ada
b.
Eliminasi
BAB BAK
Frekuensi :
belum Frekuensi : 5x/hari
Warna :
- Warna :
kuning jernih
Konsistensi : - Konsistensi : cair
Keluhan : - Keluhan : tidak ada
c.
Istirahat
Tidur siang Tidur
malam
Lama : 1 jam/hari Lama :
8 jam/hari
Keluhan : tidak ada Keluhan : tidak da
d.
Pola
aktivitas (terkait kegiatan fisik, perawatan bayi dan diri)
Ibu mengatakan kegiatan sehari-harinya saya mengerjakan pekerjaan rumah dan merawat bayinya sendiri.
Ibu mengatakan kegiatan sehari-harinya saya mengerjakan pekerjaan rumah dan merawat bayinya sendiri.
e.
Pengalaman
menyusui
Ibu mengatakan sudah pernah menyusui.
f.
Kebiasaan
menyusui
Posisi : duduk atau tidur
Durasi :
10-15 menit
Perawatan payudara :
dibersihkan dengan air hangat
Keluhan : -
11.
Riwayat
kesehatan
a.
Penyakit
yang pernah/sedang diderita (menular, menurun dan menahun)
Ibu mengatakan tidak pernah / sedang menderita penyakit
menular (hepatitis), menurun (diabetes militus), menahun (jantung, hipertensi).
b.
Penyakit
yang pernah/sedang diderita keluarga (menular, menurun dan menahun)
Ibu mengetakn baik dari keluarga ibu maupun suami tidak
ada yang mempunyai penyakit menular (hepatitis), menurun (diabetes militus),
menahun (jantung,hipertensi).
c.
Riwayat
operasi
Ibu mengatakan tidak pernah melakukan operasi.
d.
Riwayat
alergi obat
Ibu mengatakan tidak ada alergi obat apapun.
12.
Kebiasaan
yang mengganggu kesehatan (merokok, minum jamu, minuman beralkohol)
Ibu mengatakan tidak pernah merokok,minum jamu,dan minum
alkohol.
13.
Data
psikososial, spiritual dan ekonomi (penerimaan ibu/suami/keluarga terhadap
kelahiran, dukungan keluarga, hubungan dengan suami/keluarga/tetangga,
perawatan bayi, kegiatan ibadah, kegiatan sosial, keadaan ekonomi keluarga)
-
Ibu
mengatakan baik dari keluarga ibu maupun suami sangat mendunkung kehamilannnya
-
Ibu
mengkatakan akan bersalin di BPS
-
Ibu
mengakatakan akan merawat banyinya sendiri dan memberikan ASI eksklusif
14.
Pengetahuan
ibu (perawatan ibu, bayi dan laktasi)
Ibu mengatakan sudah mengerti mengenai perawatan bayi dan
laktasi
B.
Data
Objektif
1.
Pemeriksaan
umum
Keadaan
umum : baik Kesadaran :
composmentis
Status emosional : stabil
Tanda vital :
Tekanan darah : 100/70.mmHg Nadi :
82x/menit
Pernafasan : 20x/menit Suhu : 37o C
BB : 46 kg TB : 160 cm
2.
Pemeriksaan
Fisik
Kepala : mesochepal,tidak ada massa
Rambut : lurus,panjang,hitam,tidak ada
ketombe
Wajah : oval,tidak ada cloasma
Mata : simetris,sklera putih,konjungtiva merah muda,tidak ada
sekret
Hidung : simetris,tidak ada polip,tidak ada sekret
Mulut : simetris,bibir lembab,tidak ada sariawan,gusi tidak
berdarah
Telinga : simetris,tidak ada serumen,ada gendang telinga
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar parotis,tiroid,vena
jugularis,limfe
Dada : tidak ada retraksi
Payudara :simetris,puting susu menonjol,hiperpigmentasi pada areola mamae
Abdomen : tidak ada luka bekas operasi,kontraksinya baik,TFU : setinggi pusat
Ekstremitas :
Atas : simetris,reflek aktif,tidak ada odema,jari-jari lengkap.
Bawah :simetris,reflek aktif,tidak ada oedema,jari-jari lengkap.
Genetalia : bersih, tidak ada pembengkakan kelenjar bartolini,tidak adatanda-tanda
infeksi
Jahitan dalam : -
Jahitan luar : -
Lochea : rubra
Anus : tidak
hemoroid
3.
Pemeriksaan
penunjangTgl : ....................Pukul : .........WIB
Tidak ada
4.
Data
penunjang
Riwayat persalinan
Masa gestasi : 40 minggu
Komplikasi : -
Plasenta : Lengkap
a.
Lahir :
Spontan
b.
Berat : 3500gram
c.
Tali
pusat : panjang : 45 cm Insersio : sentralis
d.
Kelainan : -
Perineum :
utuh
a.
Robekan
di : -
b.
Jahitan
dalam : -
c.
Jahitan
luar : -
Perdarahan
Kala I : 0 cc
Kala II : 50 cc
Kala III : 50 cc
Kala IV : 20 cc
Total : 120 cc
Lama Persalinan
Kala I : 2 jam
Kala II : 1 jam
Kala III : 30 menit
Kala IV : 2 jam10 menit
Total : 5 jam 40 menit
Tindakan
lain : tidak ada
Nilai APGAR : 1’ : 8
5’ : 9 10’ : 10
II.
INTERPRETASI
DATA
A.
Diagnosa
kebidanan
Seorang Ny “U” umur 23 tahun P 2 A0 Ah 2 post partum hari
ke 1 normal.
Data Dasar:
·
Ibu
mengatakan ini persalinan yang ke dua
·
Ibu
mengatakan berumur 23 tahun
·
Ibu
mengatakan persalinan telah selesai 15 jam yang lalu
Data Obyektif:
-
TFU:
2 jari dibawah pusat
-
Kandung
kemih kosong
-
KU:
baik
-
Kesadran
: compomentis
-
TD:100/70
MmHg
-
N
: 82x / menit
-
S
: 37oC
-
R
: 20x/ menit
-
Lochea:
rubra
B.
Masalah
Tidak Ada
Data Dasar: -
III.
TINDAKAN
ANTISIPASI
Tidak Ada
IV.
TINDAKAN
SEGERA
A.
Mandiri
Tidak Ada
B.
Kolaborasi
Tidak Ada
C.
Merujuk
Tidak Ada
V.
PERENCANAAN Tanggal : 16/09/2012 Pukul : 09.00 WIB
1. Beritahu ibu kondisi ibu dan bayinya, TD ibu 100/70
MmHg,N 82x / mnt, S 370 C. Kontraksinya baik serta keadaaan bayi
baik yaitu BB/PB: 3500 kg/45 cm,warna kulit merah muda, tidak ada penyulit pada
saat bernafas.
2.
Beritahu
KIE cara menyusui yang benar
3.
Beritahu
ibu KIE fisiologi masa nifas
4.
Observasi
KU,TD,N,R,S, kontraksi uterus,lokhea
5.
Anjurkan
ibu ibu untuk memberikan ASI Eksklusif
6.
Beritahu
informasi tanda bahaya masa nifas
7.
Beritahu
informasi ibu untuk pemilihan KB
8.
Anjurkan
ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi
VI.
PELAKSANAAN Tanggal: 16/19/2012 Pukul : 09.00 WIB
1.
Memberitahu
ibu keadaan ibu dan bayinya saat ini
2.
Memberitahu
ibu KIE fisiologi masa nifas
-
Ukuran
uterus akan mengecil kembali dalam waktu ± 2 minggu
-
Dari
vagina akan mengeluarkan lochea
a.
Lochea
rubra (dasah segar sisa plasenta) ±1- 4 hari postpartum
b.
Lochea
sanguelenta (kuning lendir darah) ± 4 – 7 hari postpartum
c.
Lochea
serosa (kuning tidak berdarah) ± 7 – 14 hari postpartum
d.
Lochea
alba (cairan putih) ± 2 - 6 minggu postpartum
3.
Memberitahu
ibu cara menyusui yang benar:
Badan bayi tegak lurus,seluruh tubuh bayi menempel pada
perut ibu,oleskan ASI pada areola rangsang mulut bayi terbuka dengan
menyentuhkan puting susu pada bibir bayi sete;ah bayi menyusu puas sendawakan
bayi dengan meletakkan bayi di pundak ibu dan menepuk pelan-pelan pundak bayi.
4.
Melakukan
observasi KU,TD,N,R,S,kontraksi uterus,lochea
5.
Memberitahu
ibu tentang tanda bahaya nifas apabila muncul tanda-tanda keluar darah bau
busuk,segera meminta ibu datang kepelayanan kesehatan.
6.
Memberikan
informasi tentang KB,manfaat KB seperti Kb suntik,pil,dll.
7.
Meminta
ibu untuk datang melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi
VII.
EVALUASI Tanggal : 16/09/2012 Pukul : 09.00
WIB
1.
Ibu
sudah mengetahui kondisinya dan bayinya saat ini
2.
Ibu
sudah mengerti cara menyusui yang benar
3.
Ibu
mengerti fisiologi masa nifas dan dapat menjelaskannya kembali
4.
KU:
baik N:
82x/ menit
Kesadran
:komposmetis R
: 20x/menit
TD
: 100/70 MmHg S
: 37oC
Lochea
:rubra
TFU:
2 jari dibawah pusat
5.
Memberitahu
ibu tanda bahaya nifas dan ibu sudah mengerti dan mampu menjelaskan kembali
6.
Ibu
sudah mengerti dan akan mendiskusikan KB bersama suaminya
7.
Ibu
bersedia melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi
8.
Semua
tindakan sudah di dokumentasikan di buku register pemeriksaan.
BAB
IV
PEMBAHASAN
Konsep asuhan kebidanan post partum fisiologis :
I.
Pengkajian Data
Pengkajian adalah langkah pertama asuhan kebidanan yang
terdiri dari pengumpulan data yang diperoleh dari anamnesa,pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang.
A.
Data
Subjektif
Adalah data yang diperoleh dari hari pertama
anamnesa,dari klien,keluarga,tim kesehatan lain yang mencakup semua keluhan
klien.Pada masalah kesehatan yang didalamnya,anamnesa meliputi :
1.
Biodata
Pasien
Biodata berisi tentang identifikasi klien beserta suaminya,yang
meliputi nama,umur,agama,alamat,pendidikan,pekerjaan,suku/bangsa,nomor
telepon.Biodata yang dikaji diharapkan dapat memberikan gambaran tentang faktor
resiko keadaan sosial ekonomi dan pendidikan klien atau keluarga yang meliputi
kondisi klien.
2.
Keluhan
Utama
Yaitu keluhan yang dirasakan pasien pada saat pengkajian
seperti adanya mules atau keluhan lain
yang dirasakan pada saat pengkajian.
3.
Riwayat
Menstruasi
Yang ditanyakan pada riwayat menstruasi meliputi kapan
menarche,siklus haid teratur atau tidak,lama,warna,bau,sifat darah,keluhan.
4.
Riwayat
Perkawinan
Yang ditanyakan pada riwayat perkawinan meliputi status
perkawinan,lama perkawinan,menikah ke berapa,usia pertama kali pada saat
menikah.
5.
Riwayat
Obstetrik
Persalinan yang lalu meliputi hamil keberapa,tanggal
persalinan,umur kehamilan,jenis persalinan,penolong,komplikasi,jenis kelamin
bayi,BB lahir.
Nifas yang lalu meliputi laktasi dan komplikasi.
Nifas yang lalu meliputi laktasi dan komplikasi.
6.
Riwayat
Kontrasepsi
Ditanyakan apakah ibu pernah KB,jenis KB,keluhan
7.
Riwayat
Persalinan
Meliputi tanggal dan waktu persalinan,tempat
persalinan,penolong,jenis persalinan,komplikasi.
8.
Keadaan
Bayi Baru Lahir
Meliputi tanggal dan waktu lahir,masa gestasi,jenis
kelamin,panjang badan dan berat badan bayi lahir,pola tidur,frekuensi
menyusu,durasi,keluhan.
9.
Pola
Eliminasi
BAB meliputi konsistensi,warna,bau,frekuensi,keluhan.
BAK meliputi konsistensi,warna,bau,frekuensi,keluhan.
10. Riwayat Post Partum
Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari:
-
Pola
Nutrisi
Meliputi makan dan minum yaitu
frekuensi,jenis,keluhan,porsi,pantangan.
-
Pola
Eliminasi
Meliputi BAB dan BAK yaitu
frekuensi,warna,konsistensi,keluhan.
-
Pola
Istirahat
Meliputi tidur siang dan tidur malam yaitu lama,keluhan.
-
Pola
Aktifitas (terkait kegiatan fisik,perawatan bayi,diri sendiri)
Kegiatan apa yang dilakukan oleh pasien.
-
Pengalaman
Menyusui
-
Kebiasaan
Menyusui
Meliputi
posisi,durasi,perawatan payudara,keluhan.
11. Riwayat Kesehatan
-
Penyakit
yang pernah/sedang diderita (menular,menurun,menahun)
Untuk mengetahui apakah ibu dulu pernah/sedang mempunyai
riwayat penyakit menular,menurun,menahun.
-
Penyakit
yang pernah/sedang diderita keluarga (menular,menurun,menahun)
Untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yang punya
penyakit menular,menurun,menahun.
12. Riwayat Operasi
Apakah ibu pernah operasi atau tidak.
13. Riwayat Alergi Obat
Apakah ibu ada alergi obat atau tidak.
14. Kebiasaan yang Mengganggu Kesehatan (merokok,minum
jamu,minum obat-obatan,minum alkohol)
Untuk mengetahui apakah ibu mempunyai kebiasaan yang
mengganggu kesehatan atau tidak.
15. Psikososialspiritual (penerimaan ibu/suami/keluarga
terhadap kehamilan,dukungan sosial,perencanaan persalinan,pemberian
ASI,perawatan bayi,kegiatan ibadah,kegiatan sosial,dan persiapan keuangan ibu
dan keluarga)
B.
Data
Objektif
Data objektif adalah data yang diperoleh melalui pemeriksaan
umum maupun fisik yang terdiri dari inspeksi,palpasi,auskultasi,dan perkusi
serta pemeriksaan penunjang lainnya.
1.
Pemeriksaan
umum
Untuk mengetahui keadaan umum ibu
2.
Pemeriksaan
Fisik
-
Kepala
: bentuk kepala,warna rambut,kepala bersih atau tidak,ada benjolan atau
tidak,rambut rontok atau tidak.
-
Muka
: pucat atau tidak,oedema atau tidak.
-
Mata
: simetris atau tidak,konjungtiva anemis atau tidak,skela ikterus atau tidak.
-
Hidung
: simetris atau tidak,ada sekret atau tidak.
-
Mulut
dan Gigi : simetris atau tidak,lidah kotor atau tidak,mukosa bibir kering atau
tidak,karies gigi atau tidak,gusi berdarah atau tidak.
-
Telinga
: simetris atau tidak,ada serumen atau tidak.
-
Leher
: ada pembesaran kelenjar tiroid,parotis,vena jugularis,kelenjar getah bening
atau tidak.
-
Payudara
: simetris atau tidak,terjadi hiperpigmentasi atau tidak,puting susu menonjol
atau tidak,kolostrum sudah keluar atau belum.
-
Abdomen
: simetris atau tidak,ada luka bekas operasi atau tidak.
-
Ekstremitas
Atas : simetris,gerakan reflek aktif atau tidak.
-
Ekstremitas
Bawah : simetris atau tidak,apakah ada oedema atau tidak,apakah ada gangguan
pergerakan atau tidak
-
Genitalia
: apakah ada tanda-tanda infeksi atau tidak,apakah ada pembesaran kelenjar
bartolini atau tidak.
Jahitan
Dalam : ada atau tidak,berapa jumlah jahitan.
Jahitan Luar : ada atau tidak,berapa jumlah jahitan.
Jahitan Luar : ada atau tidak,berapa jumlah jahitan.
-
Lokhea
: rubra,sanguelenta,alba,dll
-
Anus
: ada hemoroid atau tidak.
3.
Pemeriksaan
Penunjang
Dibagi 2,yaitu pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan
ronten.
4.
Data
Penunjang
Meliputi riwayat persalinan.
II.
Interpretasi Data
Pengembangan
mengenai masalah dari interpretasi data dasar kedalam identifikasi spesifik
mengenai masalah atau diagnosa kebidanan.
A. Diagnosa Kebidanan
Terdiri dari data
subjektif dan data objektif.Data subjektif meliputi adanya komunikasi
(klien,keluarga,petugas kesehatan) tentang cara melahirkan,waktu melahirkan,dan
kelahiran anak berapa.Data objektif meliputi kesadaran,tanda-tanda vital,tinggi
fundus uteri,kandung kemih,lokhea.
B. Masalah
Masalah yang terjadi pada ibu.
III.
Identifikasi Diagnosa/masalah Potensial
Mengidentifikasi
masalah dan diagnosa masalah potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan
diagnosa yang ada.Masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul dan
harus segera di tindak lanjuti.
IV.
Antisipasi Tindakan Segera
Langkah yang membutuhkan sifat berkesinambungan dari
proses penatalaksanaan asuhan.
V.
Perencanaan
Rencana menyeluruh meliputi apa yang di identifikasi dari
kondisi klien.Tiap pemeriksaan yang berkaitan dengan konseling dan rujukan.
VI.
Pelaksanaan
Penatalaksanaan tindakan sesuai dengan
perencanaan,perwujudan dan terealisasi dengan baik apabila diterapkan hakekat
masalah,jenis tindakan atau pelaksanaan bisa dikerjakan oleh bidan
sendiri,klien,kolaborasi dengan sesama petugas kesehatan lain.
VII.
Evaluasi
Seperangkat tindakan yang saling berhubungan untuk
mengukur pelaksanaan serta didasarkan atas tujuan dan kritik guna mengevaluasi
kemampuan dalam memberikan asuhan kebidanan sehingga ada umpan balik untuk
memperbaiki menyusun langkah baru,dalam asuhan kebidanan dan menunjang tanggung
jawab.
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
Periode pasca partum adalah masa dari kelahiran plasenta
dan selaput janin (menandakan akhir periode intra partum) hingga kembalinya
traktus reproduksi wanita pada kondisi tidak hamil.Periode ini juga disebut
puerpirium,dan wanita yang mengalami puerperium disebut puerpera.Periode
pemulihan pasca partum berlangsung sekitar enam minggu.
Perawatan masa nifas mencakup berbagai aspek dari
pengaturan dalam mobilisasi, anjuran untuk kebersihan diri,pengaturan
diet,pengaturan miksi dan defekasi,perawatan payudara (mammae) yang ditujukan
terutama untuk kelancaran pemberian air susu ibu guna pemenuhan nutrisi
bayi,dll.
Masa nifas atau puerperium adalah masa sesudah persalinan
yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu
(obstetri fisiologi,unpad.1983).
Periode pascapartum adalah masa dari kelahiran plasenta
dan selaput janin (menandakan akhir periode intra partum) hingga kembalinya
traktus reproduksi wanita pada kondisi tidak hamil (varney’s midwifery.2003).
Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.Masa nifas
berlangsung selama kira-kira 6 minggu (pelayanan kesehatan maternal dan neonatal.2010).
Masa nifas dibagi menjadi 3 bagian,yaitu:
1.
Puerperium
dini,yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.
2.
Puerperium
intermedial,yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalis yang lamanya 6-8
minggu.
3.
Remote
puerperium,yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama
bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi.
Perubahan
yang terjadi pada masa nifas,yaitu:
1.
Involusi
uteri
2.
Involusi
tempat plasenta
3.
Perubahan
pada servix dan vagina
4.
Perubahan
ligamen
5.
Lochea
6.
Perubahan
tanda-tanda vital
7.
Perubahan
sistem pencernaan
8.
Perubahan
sistem perkemihan
9.
Perubahan
endokrin
10.
Perubahan
sistem hematologi dan kardiovaskuler
11.
Kebutuhan
dasar masa nifas
Cara penulisan asuhan kebidanan pada ibu nifas mengacu
pada 7 langkah varney,meliputi:
1.
Pengkajian
Data
a.
Data
Subjektif,terdiri dari biodata,keluhan utama,riwayat menstruasi,riwayat
perkawinan,riwayat obstetrik,riwayat kontrasepsi yang digunakan,riwayat
persalinan,keadaan bayi baru lahir,pola eliminasi,riwayat post partum,riwayat
kesehatan,kebiasaan yang mengganggu kesehatan,psikososiospiritual,pengetahuan
ibu.
b.
Data
Objektif,terdiri dari pemeriksaan umum,pemeriksaan fisik,pemeriksaan
penunjang,data penunjang,
2.
Interpretasi
Data
A.
Diagnosa
Kebidanan,terdiri dari data subjektif dan data objektif.
B.
Masalah
C.
Kebutuhan
3.
Identifikasi
Diagnosa/Masalah Potensial
4.
Antisipasi
Tindakan Segera
5.
Perencanaan
6.
Pelaksanaan
7.
Evaluasi
1.
Bagian
Obstetri & Ginekologi UNPAD.1983: Obtetri
Fisiologi. Bandung. Eleman.
2.
Buku
Panduan Praktis.2010: Pelayanan Kesehatan
Maternal Dan Neonatal. Jakarta. PT Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.
3.
Varney,Helen.2004:
Varney’s Midwifery,Ed4,Vol.2. Jakarta .EGC.
Slot Machines - Sands Casino
BalasHapusThe most popular slot machines for players to enjoy can be found in Casino at Sands Casino. Choose from 메리트 카지노 주소 over 250 exciting, slots games septcasino to play, or start a new journey 인카지노