Sabtu, 04 Mei 2013




LANDASAN TEORI
Kejadian kehamilan kembar terjadi kira – kira 1 diantara 80 kehamilan tapi perbandingan ini tergantung pada bangsa; di jepang misalnya 1 : 155.Di beberapa negara kejadian kehamilan ganda meningkat karena penggunaan clomiphen ialah semacam obat perangsang ovulasi.
Jika perbandnigan kehamilan kembar pada suatu bangsa 1 : 80 maka perbandingannya untuk kehamilan ganda 3 adalah 1 : 802  dan untuk kehamilan ganda 1 : 803.
Kehamilan kembar ada 2 macam :
a.       Kehamilan kembar 2 telur, kehamilan kembar dizygotik, kehamilan kembar fraternal : 2 buah sel telur dihamilkan oleh 2 buah sel mani. Kedua sel telur dapat berasal dari 1 ovarium atau masing – masing dari ovarium yang berlainan.
b.      Kehamilan kembar 1 telur, kehamilan kembar monozygotic atau kehamilan kembar identik : yang terjadi dari sebuah sel telur dan sebuah sel mani. Sel telur yang telah dihamilkan itu, kemudian membagi diri dalam 2 bagian yang masing – masing tumbuh menjadi anak.
Kehamilan kembar 2 telur lebih sering diketahui dari pada kehamilan kembar 1 telur. Frekuensi kehamilan 2 telur dipengaruhi oleh bangsa, keturunan paritas dan umur ibu. Makin tua umur ibu dan makin tinggi paritasnya makin besar kemungkinan anaknya kembar.
Sebaliknya kehamilan kembar 1 telur tidak dipengaruhi oleh bangsa, keturunan, paritas dan umur tapi oleh factor lingkungan, factor-faktor yang memperlambat pertumbuhan, misalnya karena nidasi terlambat atau kekurangan zat asam. Kehamilan ganda 3 dapat terjadi dari 1,2, atau 3 buah sel telur.
Anatomi plasenta dan selaput janin pada kehamilan kembar : pada kehamilan kembar 2 telur selalu ada 2 chorion dan 2 amnion dan plasenta 2 buah, tapi kadang – kadang kedua plasenta bersatu karena pinggir – pinggirnya bertemu waktu tumbuh.
Kehamilan kembar 1 telur biasanya mempunyai 2 chorion dan 2 amnion dan 1 plasenta. Kadang – kadang terdapat 1 chorion dan 1 amnion atau jarang sekali 2 chorion dan 2 amnion. Semua ini tergantung pada saatnya pemisahan. Kalau pemisahan terjadi sangat dini ialah pada stadium 8 – 12 sel maka mungkin terjadi 2 amnion, 2 chorion dan 2 plasenta.
Kalau terjadi lebih lambat tapi sebelum hari ke 7 maka terjadi 1 chorion dan 2 amnion. Kalau pemisahan terjadi antara hari ke 7 dan hari ke 13 setelah fertilisasi maka terjadi 1 chorion dan 1 amnion dan pemisahan sesudah hari ke 13 menghasilkan kembar siam.
Untuk membedakan antara kehamilan kembar satu telur dan kehamilan kembar dua telur dapat dijadikan pegangan :
Kehamilan kembar satu telur
Kehamilan kembar dua telur
Selalu sama jenis kelaminnya
rupanya mirip seperti(bayangan)

Golongan darah sama

Cap tangan dan kaki sama

Placenta 1, chorion 1, amnion 2 atau placenta 1, chorion 1, amnion 1.
Jenis kelamin tidak sama.
Persamaan seperti adik dan kakak

Golongan darah tidak sama

Cap tangan dan kaki tidak sama.

Placenta 2,  chorion 2, amnion 2.

Pada kehamilan kembar satu telur ada anastomisis antara kedua peredaran darah, jadi darah kedua janin bercampur. Anastomisis ini mungkin antara arteri dengan arteri,vaena dengan vena atau arteri dengan vena.maka kalau jantung salah seorang anak lebih kuat dari yang lain,jantung ini akan menguasai placenta dan menjadi besar,sedangkan jantung lemah mengalami atrofi sehingga anak ini mati atau terjadi anak yang janggal berupa segumpal daging yang disebut acardius amorphous.
Anak dengan jantung yang kuat mengakibatkan hydramnion karena pengeluaran air kencingnya lebih banyak. Berat anak kembar pukul rata kurang dari anak tunggal. Lama kehamilan kembar pukul rata juga lebih pendek dari kehamilan tunggal 37 minggu.
Kadang-kadang  ada perbedaan yang cukup besar antara berat badan kedua anak. Kita branggapan bahwa ini bukan disebabkan karena perbedaan umur tapi keran perbedaan petumbuhan misalnya,karena seorang anak lebih banyak mendapat makanan dari placenta dari pada anak yang lain.
Ahli-ahli mengemukakan kemungkinan superfekundasi,iyalah fertilisasi dari ova pada waktu yang berdekatan tapi tidak pada coitus yang sama dan superfoetasi iyalah fertilisasi dari dua buah telur tapi tidak pada siklus yang sama.
Superfekundsi dapat terjadi pada manusia, karena dalam perpustakaan diceritakan mengenai seorang ibu kulit puith yang melahirkan anak kulit putih dan seorang anak mulatto pada suatu persalinan anka kembar.
Kadang–kadang salah seorang anak mati waktu kehamilan masih muda sedangkan anak satunya tumbuh terus.anka yang mati ini tertekan antara dinding rahim dan selaput janin yang hidup hingga terjadi foetus papyracens atau poitus compresus.
kembar  siam : kalau pemisahan terjadi lambat,, maka pemisahnya anak tidak sempurna dan terjadi kembar siam.
Kalau kedua  punggungnya berhubungan disebut pygopagus,kalau perut berhubungan  disebut omhalopagus dan  kalau kepalanya berhubungan  disebut craniopagus. Kembar siam jarang menyebabkan dystocia karena pehubungannya sangat elastic.
Diagnosa
Anamnesa : pada anamnesa dapat diketahui adanya anak kembar dalam  keluarga . umur dan paritas juga harus diperhatikan.Ibu merasa bahwa perutnya lebih besar dari kehamilan biasa dan  pergerakan anak  mungkin lebih sering terasa.Juga keluhan subjektip lebih banyak : perasaan berat,sesak napas, bengkak kaki dan lain-lain.
Inpeksi : perut lebih besar dari kehamilan biasa
Palpasi   :
Fundus uteri lebih tinggi dari  pada sesuai dengan tuanya kehamilan. Traba tiga bagian besar atau lebih  atau  teraba 2 bagian besar berdampingan . Pada tiap kehamilan  dengan hydromnion harus diingat akan kemungkinan  kehamilan kembar.
Auskultasi :
Terdengar bunyi jantung pada 2 tempat yang sama jelasnya, apalagi kalau ada perbedaan frekuensi , sekurang-kurangnya 10/menit dihitung  pada saat yang sama. Juga electrocardiografi dapat menentukan naka yang kembar.
Foto rotgent :
Nampak 2 buah kerangka anak. Baiknya foto rotgen dibuat pada bulan kw VII agar rangka janin Nampak dengan jelas.
Sonogram:
Dengan sonogram kehamilan kembar sudah dapat didiagnosa sejak minggu ke 6 – 7.
Toucher :
Mungkin teraba kepala yang sudah masuk ke dalam rongga panggul sedangkan di atas symphysis teraba bagian besar.
Penyulit :
-          Hydramnion sering menyertai kehamilan kembar
-          Adanya hydramnion meninggikan kematian bayi mungkin karena hydramnion mengakibatkan  partus prematurus.
-          Toxaemia gravidarum lebih sering terjadi pada kehamilan kembar dibandingkan  dengan kehamilan biasa.
-          Anaemia juga lebih banyak diketemukan pada kehamilan kembar karena ibu kurang nafsu makan.
-          Partus prematurus selalu mengancam kehamilan kembar rupa – rupanya karena regangan rahim yang berkelebihan.
Perawatan kehamilan kembar
Mengingat kemungkinan partus prematurus maka dianjurkan supaya ibu berhenti bekerja pada minggu ke 28, pada kehamilan biasa istirahat kerja baru diberikan pada minggu ke 34.
Perjalanan yang jauh tidak diizinkan
Istirahat harus cukup dan sedapat – dapatnya coitus ditinggalkan pada bulan 3 bulan terakhir. Jika ternyata cervix sudah terbuka karena regangan yang berlebihan, diusahakan untuk mempertahankan kehamilan dengan istirahat rebah. Mengingat kemungkinan toxaemia gravidarum, makanan harus diperhatikan dan dianjurkan makanan yang hanya sedikti mengadung garam : untuk menghindarkan sesak nafas, dianjurkan makan dengan porsi – porsi yang kecil. Supaya peeklamsi lekas dapat di diagnose, pemeriksaan antenatal harus lebih teliti, maka pasien harus lebih sering memeriksakan diri. Untuk menghindari anemia secara rutin diberi garam dan Hb diperiksa sekali 3 bulan.
Letak anak pada kehamilan kembar bermacam – macam yang paling sering ialah :
1.      Kedua anak dalam letak kepala.
2.      Seorang anak dalam letak kepaladan seorang lagi dalam letak sungsang.
Kemungkinan lain ialah :
3.      Keduanya dalam letak sungsang
4.      Seorang memanjng ; seorang melintang
5.      Keduanya melintang
Karena anak kecil, mungkin juga terjadi letak muka atau presentasi majwmuk aialah adanya anggota di samping kepala.
Pimpinan persalinan
Seorang wanita dengan kehamilan kembar, sebaiknya bersalin di rumah sakit, mengingat penyuli – penyulit yang mungkin timbul pada persalinan kembar misalnya : partus prematurus, placenta previa, toxaemia, prolapsus foeniculi, solution placenta, perdarahan postpartum. Mungkin persalinan kembar memakan waktu sedikit lebih lama dari persalinan tunggal.
Pimpinan persalinan kembar kira – kira sama dengan pimpinan persalinan tunggal sampai anak 1 lahir. Tali pusat anak 1 ini harus dijepit dengan teliti, karena mungkin peredaran darah bersekutu hingga anak ke II dapat berdarah melalui tali pusat anak yang pertama.
Segera setelah anak 1 lahir ditentukan letak anak ke 2. Kalau anak ke 2 dalam letak memangjang maka dipecahkan ketuban setelah his timbul kembali dan ditunggu partus sponta. Kalau waktu toucher teraba tali pusat terkemuka dialkukan ekstraksi atau versi dan ekstraksi.
Jika anak kedua dalam letak lintang, maka dilakukan versi luar menjadi letak memanjng dan selanjutnya ketuban dipecahkan kalau his sudah kelbali.
Setelah anak pertama lahir, bunyi jantung anak kedua harus diperiksa dengan teliti, mengingat kemungkinan solution placenta dan tali pusat menumbung.
Jika anak kedua belumlahir ½ jam setelah anak pertama lahir maka anak ke 2 dilahirkan dengan persalinan buatan (forceps atau versi ekstraksi). Sikap ini penting untuk mengurangi kematian anak. Jika anak 1 dilahirkan dengan persalinan buatan maka anak ke 2 juga harus segera dilahirkan dengan persalinan buatan  juga.
Penyulit mekanis yang dapat dijumpai pada kehamilan kembar walaupun jarang terjadi ialah :
a.       Turunnya kedua bagian depan anak – anak bersamaan kedalam rongga panggul (collision, impaction, compaction). Dalam hal ini bagian depan yang paling tinggi hendaknya ditolak sedikit ke atas.
b.      Kait mengait dagu anak kalau anak 1 lahir dengan letak sungsang dan anak ke II dengan letak kepala (interlocking). Pengaitan ini harus dilepaskan, kalau tidak mungkin dilakukan section.
Segera setelah anak II lahir diberi 10 satuan oxytocin im untuk mencegah perdarahan postpartum. Fundus diperhatikan dan kalau perlu dilakukan massage. Segera setelah ada tanda – tanda bahwa placenta lepas, placenta dilahirkan. Setelah placenta lahir dapat diberi methergin dan kalau perlu infuse pitocin 10 satuan dalam 500 cc glucose. Pada persalinan kembar selalu harus tersedia darah untuk mengatasi perdarahan postpartum.
Refrensi : obstetri patologi UNPAD



CONTOH KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN
NY ‘R’ UMUR 28 TAHUN G1P0A0AH0 UMUR KEHAMILAN 39+2  MINGGU
DENGAN KEMBAR SIAM
DI BPM KASIH BUNDA
KEBUMEN, JAWA TENGAH

No register                  : 2356
Tanggal masuk BPM   : 27 Januari 2013
Dirawat diruang          : Bersalin

I.                      PENGKAJIAN                   Tanggal :27 Januari 2013        Pukul: 06.00 WIB
A.    IDENTITAS
            Ibu                                                                      Suami
Nama               : Ny. R                                    Nama               : Tn. S
Umur               : 28 tahun                                Umur               : 31 tahun
Suku                : Jawa                                      Suku                : Jawa
Agama             : Islam                                     Agama             : Islam
Pendidikan      : SMP                                      Pendidikan      : SMP
Pekerjaan         : IRT                                        Pekerjaan         : Petani
Alamat            : Jl. Jati 06/07  Kebumen         Alamat           : Jl. Jati 06/07  Kebumen
                                                                                                           
B.     Data Subyektif
1.      Alasan Datang
Ibu mengatakan merasa kenceng-kenceng seperti mau melahirkan
2.      Keluhan Utama
Ibu mengatakan merasa kenceng-kenceng teratur sejak jam 03.00 wib dan mengeluarkan lendir darah.
3.      Riwayat menstruasi
Menarce                : 13 tahun                                Siklus              : 28 hari
Lamanya               : 7 hari                                     Teratur             : Ya
Sifat darah            : Cair                                       Keluhan           : Tidak ada
4.      Riwayat Perkawinan
Status pernikahan  : Sah                                        Menikah ke     : Satu
Lamanya               : 3  tahun                                 Usia menikah  : 25 tahun
5.      Riwayat Obstetri : G 1P0 A0 Ah0
Hamil
Ke

Persalinan
Nifas
Tgl
UK
Jns
Persalian
Penolong
Komp
JK
BB
lahir
Laktasi
Komp
1.       
Hamil ini





























6.      Riwayat kontrasepsi yang digunakan
No.
Jenis
Kontrasepsi
Pasang
Lepas
Tgl
Oleh
Tempat
Keluhan
Tgl
Oleh
Tempat
Alasan
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi jenis apapun











7.      Riwayat Kehamilan Sekarang
a.       HPM : 22 April 2012                          HPL : 29-1-2013
b.      ANC pertama umur kehamilan : 6 minggu
c.       Kunjungan ANC

Trimester I
            Frekuensi         : 2x,    Tempat : BPM             Oleh : Bidan
            Keluhan           : mual muntah
            Terapi               : asam folat, B6
Trimester II
            Frekuennsi         : 4x,   Tempat : BPM             Oleh : Bidan
            Keluhan             : Tidak ada
            Terapi                : Vit C, tablet Fe
Trimester III
            Frekuensi           : 5x,   Tempat: BPM              Oleh :Bidan
            Keluahan           : Sakit punggung
            Terapi                : Tablet Fe, vit.C, kalk
d.      Imunisasi TT
TT1  tanggal : 30 oktober 2010
TT2 tanggal : 25 Mei 2012
TT3 tanggal : 20 November 2012
e.       Pergerakan Janin Selama 24 Jam (Dalam Sehari)
Ibu mengatakan merasakan pergerakan janin lebih dari 10x dalam sehari
8.      Riwayat Kesehatan
a.       Penyakit yang pernah / sedang diderita (menular, menurun,dan menahun)
Ibu mengatakan tidak pernah /tidak sedang menderita penyakit menular(HIV,Hepatitis, TBC), menurun (DM, jantung, hipertensi), manahun (jantung, ginjal)
b.      Penyakit yang pernah / sedang diderita keluarga (menular, menurun dan menahun)
Ibu mengatakan baik dari keluraga ibu maupun suami tidak sedang / pernah menderita penyakit menular (HIV,hepatitis,TBC), menurun(DM,Hipertensi, jantung) dan manahun (jantung, ginjal)
c.       Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan memiliki riwayat keturunan kembar
d.      Riwayat operasi
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat operasi 
e.       Riwayat alergi obat
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat
9.      Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
a.       Pola nutrisi
Makan
Frekuensi         : 3x/hari                                   porsi                : 1 piring
Jenis               : nasi, sayur, lauk                     pantangan        : tidak ada
Keluhan           : tidak ada
      Minum
Frekuensi         : 5- 6x/hari                               porsi                : 1 gelas
Jenis               : air putih                                 pantangan        : tidak ada
Keluhan           : tidak ada
b.      Pola Eleminasi
BAB
Frekuensi         :1x/hari                        konsistensi       : lembek
Warna              :kuning                        keluhan            : tidak ada
BAK
Frekuensi         : 5-6 x/hari                   konsistensi       : cair
Warna              : kuning jernih             keluhan            : tidak ada
c.       Pola Istirahat
Tidur Siang
Lama : 1-2 jam/hari                             keluhan : tidak ada
Tidur Malam
Lama : 7-8  jam/hari                            keluhan : tidak ada
d.      Personal hygiene
Mandi              : 2 x/hari                      Ganti Pakaian              : 2x/hari
Gosok gigi       : 2 x/hari                      Mencuci Rambut         : 3 x/minggu
e.       Pola Seksualitas
Frekuensi : 2x/ minggu                        Keluhan                       : tidak ada
f.       Pola aktifitas (terkait kegiatan fisik, olah raga)
Ibu mengatakan melakukan kegiatan sebagai IRT seperti mencuci, menyapu,memasak dan mengepel.
g.      Pola pemenuhan kebutuhan terakhir
Makan,                       tanggal 26 Januari 2013,         Jam20.00WIB,                                                                                                Jenis:nasi sayur,lauk
Minum,                        tanggal 27Januari 2013 ,         Jam 05.00 WIB,                                                                                              Jenis : air putih dan Teh
BAK,                          tanggal            27 Januari 2013,         Jam 04.00 WIB
BAB,                           tanggal            26 Januari 2013,         Jam 21.00 WIB
Istirahat / tidur,           tanggal 26 Januari 2013          , lama 4 jam
10.  Kebiasaan yang mengganggu kesehatan (merokok, minum jamu, minuman beralkoho)
Ibu mengatakan tidak memiliki kebiasaan yang mengganggu kesehatan seperti merokok, minum jamu, dan minuman beralkohol
11.  Psikososialspiritual (persiapan menghadapi proses persalinan)
-          Ibu mengatakan senang karena akan segera melahirkan bayinya
-          Suami dan keluarga sangat mendukung proses persalinan ini
-          Ibu menjalin silaturahmi dengan tetangga sekitar
-          Ibu rajin ibadah sholat 5 waktu
-          Ibu mengikuti kegiatan PKK di desanya
12.  Pengetahuan ibu (tentang kehamilan, persalinan,dan laktasi)
-          Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang kehamilannya
-          Ibu mengatakan belum mengetahui proses persalinan
-          Ibu mengatakan belum menegatahui masa nifas dan laktasi
   C. DATA OBYEKTIF
1.      Pemeriksaan umum
Keadaan umum     : baik
Kesadaran             : composmentis
Status Emosional : stabil
Tanda Vital Sign   :
            Tekanan Darah            : 120/80 Mmhg            Nadi    : 80 x/menit
            Pernapasan                  : 20 x/menit                 Suhu    : 36,70C
Berat Badan               
sebelum hamil: 50 Kg             Tinggi Badan : 160 cm
setelah hamil : 65 kg

2.      Pemeriksaan fisik
Kepala             : mesocepal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa/benjolan
Rambut           : lurus, hitam,tidak ada ketombe, rambut tidak rontok
Muka               :tidak ada odema, tidak bekas luka, tidak ada cloasma gravidarum
Mata                : simetris, tidak ada secret, sklera putih, konjungtiva merah muda, tidak ada tanda infeksi
Hidung            : mancung, tidak ada secret, bersih, tidak ada pernapasan cuping hidung
Mulut              : bibir lembap, bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, tidak ada infeksi
Telinga            : simetris, bersih tidak ada serumen, adanya lubang telinga, tidak ada tanda infeksi
Leher               : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe, paratiroid, dan vena jugularis
Dada               : simetris, tidak ada massa, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada wheezing
Payudara         : simetris, bersih, tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan, puting susu menonjol, kolostrum sudah keluar
Abdomen        : tidak ada bekas luka operasi, ada linea nigra dan striae gravidarum
      Palpasi Leopod
Leopod I      : TFU setinggi PX, bagian fundus teraba 2 bagian besar bulat,lunak,tidak melenting.
Leopod II     : pada bagian kiri perut ibu teraba keras, memanjang, seperti papan (punggung) dan bagian – bagian kecil (ekstermitas), dan pada bagian kanan perut ibu teraba keras, memanjang, seperti papan (punggung) dan bagian kecil – kecil (ekstermitas)
Leopod III   : pada bagian terbawah janin teraba 2 bagian besar bulat, keras, melenting (kepala)
Leopod IV   : kedua jari tangan dapat  bertemu ( konvergen) kepala belum masuk panggul
               Palpasi supra pibic                : penurunan kepala 5/5
               Osborn test                           : -
   TFU menurut Mc. Donald   : 40 cm                        TBJ : (40-12) x 155 = 4340 gram
   His                            : 2x tiap 10 menit lamanya 20 detik 
   Auskultasi DJJ         :terdengar 2 DJJ di 2 tempat yang berbeda,puctum maksimum perut ibu kiri 138x/menit dan kanan perut ibu 140x/menit
Ekstermitas atas       : simetris, jumlah jari lengkap, tidak ada odema, kuku merah muda, pergerakan aktif
Ekstermiats bawah   : simetris, jumlah jari lengkap, tidak ada odema, kuku merah muda, pergerakan aktif, reflek patella (+)
Genetalia luar           : bersih, tidak oedem, tidak ada varises, ada pengeluaran lendir darah, tidak ada tanda – tanda infeksi
Anus                         : adanya lubang anus, tidak hemoroid
Pememriksaan panggul (bila perlu)     : tidak dilakukan

                                                            Tanggal: 27 Januari 2013        ,jam : 06.03 WIB
Pemeriksaan dalam :
Indikasi        : Kenceng-kenceng teratur, keluar lendir darah
Tujuan          : untuk mengetahui pembukaan sudah lengkap atau     belum
Hasil             : vagina uretra tenang, porsio tebal, pembukaan 3 cm, presentasi kepala, kepala turun di hodge I, selaput ketuban (+), stld (+).

3.      Pemeriksaan penunjang       Tanggal : -                               Jam : -
Tidak ada

4.      Data penunjang
Hasil USG, kembar siam (foto USG terlampir)
Hasil laboratorium, HB 11,5 gram

II.                   INTERPRETASI DATA
a.       Diagnosa kebidanan
Seorang ibu Ny ‘’R’’ umur 28 tahun G1P0A0AH0 umur kehamilan 39+2 minggu inpartu kala 1 fase laten dengan kembar siam
Data Dasar :
DS     : - Ibu mengatakan  berumur 28 tahun
-    Ibu mengatakan ini kehamilan pertama
-    Ibu mengatakan belum pernah keguguran
-    Ibu mengatakan HPHT tanggal 22 april 2012
-    Ibu mengatakan merasa kenceng- kenceng teratur sejak jam 03.00 wib dan keluar lendir darah
DO     : - KU   : Baik                              S     : 36,70 C
-    TD    : 120/80 mmHg              R     : 20x/menit
-    N      : 80x/menit
-    Palpasi Leopold :
Leopold I     : TFU setinggi PX, bagian fundus teraba 2 bagian besar bulat,lunak,tidak melenting.
Leopod II     : pada bagian kiri perut ibu teraba keras, memanjang, seperti papan (punggung) dan bagian – bagian kecil (ekstermitas), dan pada bagian kanan perut ibu teraba keras, memanjang, seperti papan (punggung) dan bagian kecil – kecil (ekstermitas)
Leopod III   : pada bagian terbawah janin teraba 2 bagian besar bulat, keras, melenting (kepala)
Leopod IV   : kedua jari tangan dapat  bertemu ( konvergen) kepala belum masuk panggul
-    His           : 2x tiap 10 menit lamanya 20 detik
-    DJJ           : terdengar 2 DJJ di 2 tempat yang berbeda,puctum maksimum perut ibu kiri 138x/menit dan kanan perut ibu 140x/menit
-    TFU         : 40 cm               TBJ : 4340 gram
-          Pemeriksaan dalam : vagina uretra tenang, porsio tebal, pembukaan 3 cm, presentasi kepala, kepala turun di hodge I, selaput ketuban (+), stld (+).
b.      Masalah
Ibu cemas dengan keadaannya
Data Dasar :
              Ibu terlihat gelisah
III.                IDENTIFIKASI DAN ANTISIFIASI DIAGNOSA POTENSIAL
Gawat janin

IV.                TINDAKAN SEGERA
a.       Mandiri
Memasang oksigen 3- 4 liter
b.      Kolaborasi
Tidak ada
c.       Merujuk
Merujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai

V.                   PERENCANAAN               Tanggal : 27 januari 2013        Pukul : 06.05 WIB
1.      Beritahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
2.      Beritahu ibu dan kelurga tentang kembar siam
3.      Ajarkan ibu dan keluarga cara relaksasi
4.      Berikan ibu nutrisi
5.      Beritahu ibu dan keluarga akan dilakukan rujukan dan lakukan inform concent
6.      Pasang infus
7.      Observasi keadaan ibu dan janin selama rujukan

VI.                PELAKSANAAN               Tanggal : 27 januari 2013        Pukul : 06.10 WIB
1.      Memberitahu ibu dan keluarga  hasil pemeriksaan, bahwa keadaan ibu dan janin baik,TD 120/80 mmHg,N : 80x/ menit, R: 20x/menit, S : 360 C, DJJ puki ibu 138x/menit,puka ibu 140x/menit, pembukaan 3 cm,
2.      Memberitahu ibu dan keluarga tentang kembar siam yaitu anak kembar yang kembar organ tubuh keduanya bersatu.
3.      Mengajarkan ibu dan kelurga cara relaksasi yaitu dengan miring ke kiri, dan menarik nafas dari mulut dan mengeluarkan dari hidung.
4.      Memberikan ibu nutrisi yaitu makan dan minum di sela – sela his
5.      Memberitahu ibu dan keluarga bahwa akan dilakukan rujukan dan kelurga sudah menyetujuinya.
6.      Memasang infuse RL 20tts/menit
7.      Melakukan observasi selama rujukan

VII.             EVALUASI                         Tanggal : 27 januari 2013        Pukul : 06.15 WIB
1.      Ibu sudah mengetahui tentang keadaan dirinya sekarang setelah mendengar penjelasan dari bidan
2.      Ibu sudah mengetahui tentang keadaan janinnya
3.      Ibu suddah bisa melakukan relaksasi
4.      Ibu sudah diberikan nutrisi
5.      Kelurga sudah menyetujui inform concent
6.      Infuse sudah terpasang
7.      Obsevasi telah dilakukan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar